Selasa, 16 Oktober 2012

Surat Kabar Jadul Itu Bernama Pembrita Djember

Selasa, 16 Oktober 2012
PEMBRITA DJEMBER


Gambar di atas adalah hasil editan, bersumber dari berbagai sumber. Misalnya mengenai tanggal di atas sendiri, itu saya tuliskan setelah tahu bahwa PEMBRITA DJEMBER terbit untuk pertama kali pada 30 November 1933. Mengenai taon (memang begitu penulisannya) pertama dan No. 01, saya kira sudah otomatis begitu.

Adapun untuk nama Pembrita dalam sampul, saya mengeditnya sendiri. Karena sampul Pembrita yang saya temukan di mesin pencari (Taon II - 30 Mei 1934 - No. 19) sepertinya salah cetak, jadi terbaca PEMBITA.


Sampul Pembrita

Gambar-gambar tentang iklan Djember tempo dulu, saya dapatkan di blog Koh Tjamboek di multiply. Ohya, penambahan huruf berwarna merah (gaya bulbul) di gambar paling atas, itu hanyalah iseng belaka, hehe.

Lanjut tentang koran PEMBRITA..

Pembrita Djember adalah koran dengan bahasa Tionghoa-Jawa, dan bahasa Indonesia. Koran lain yang juga ada di Jember pada era desenia ketiga abad dua puluh adalah De Oosthoek Bode, dengan bahasa Belanda.

Ah, saya jadi ingat apa yang pernah dituturkan Pak W.J.S. Poerwadarminta tentang sego abang dan sego putih, dimana status sosial orang yang menggunakan bahasa selain Belanda dianggap rendah. Kisah Pak Poerwo saya tuliskan di artikel berjudul: Beda antara Normaalschool dan Kweekschool. Aduh, ngelantur lagi. Oke kita lanjutkan tentang surat kabar Pembrita.

49 tahun sebelumnya yaitu pada 24 Desember 1884, hadir juga PEMBRITA BETAWI (untuk pertama kalinya) di Batavia.

Tidak seperti koran / surat kabar yang ada saat ini, PEMBRITA DJEMBER hanya terbit setiap sepuluh hari sekali (sumber lain ada yang mengatakan Pembrita adalah koran mingguan). Adapun isi dari Pembrita Djember adalah kutipan dari berbagai surat kabar lain yang dianggap penting, iklan, dan sebuah feuilleton (cerbung). Kabarnya cerita bersambung yang sempat terkenal di era 1933 - 1934 berjudul Darah Kotor.

Dijelaskan oleh wiki, bahwa pengurus Pembrita Djember adalah Kwee Thiam Tjing sebagai redaktur kepala, dan Tan King Djien sebagai kepala bagian administrasi.

Masih menurut wiki, berikut ini adalah dua prestasi yang ditorehkan oleh Pembrita di Jember.

1. Mengadakan pasar malam dengen dibantu oleh Boediardjo, wedana kota Jember, Helms, komisaris polisi kota, dan Kho Hong Phing, letnan masyarakat Tionghoa Jember.

2. Mengadakan rapat terbuka Committee van Actie (komisi aksi), yang dihadiri oleh 31 perkumpulan, masing-masing mewakili warga Tionghoa, Indonesia dan Arab di Jember. Tujuannya adalah mendesak agar seluruh tarip A.N.I.E.M. dan pelayanan air minum provinsi diturunkan. Pertemuan ini berhasil mencapai tujuannya.

Surat kabar ini dicetak dan diterbitkan oleh Handelsdrukkerij THE EUREKA - Embong Tengah - Jember, yang merupakan percetakan milik Kwee Thiam Tjing pribadi.

Tentang Kwee Thiam Tjing..

Jika ingin mengenal lebih banyak tentang siapa itu Kwee Thiam Tjing (yang pernah pula menggunakan nama Tjamboek Berdoeri), silahkan baca Pers Delict Kwee Thiam Tjing, bercerita tentang Kwee Thiam Tjing saat di persidangan, 1926. Baca juga paparan dari Om Andreas Harsono tentang Ong Tjie Liang. Di sana disebut-sebut juga nama Kwee Thiam Tjing. Bisa ditengok di sini. Atau, anda bisa menelusuri link di atas, tempat saya mengunduh gambar-gambar iklan Pembrita Djember.

Baiklah, tulisan ini sekalian saya tutup dengan mengutip kata-kata Om Andreas.

"Pada 1930an, ada dua suratkabar menarik di Jember. Mingguan Pembrita pimpinan Kwee Thiam Tjing dalam bahasa Tionghoa-Jawa serta De Oosthoek Bode pimpinan Brunswijk van Hulten dalam bahasa Belanda. Di tanah Birnie, kedudukan orang Belanda lebih menonjol dibanding kota-kota lain di Jawa."

Salam Gaya Bulbul!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon maaf, saya mengaktifkan moderasi pada kolom komentar, untuk entri yang lebih lawas --14 hari. Salam.

RZ Hakim © 2014