Judul yang saya tuliskan di atas adalah benar, saya tidak salah menulis. Meskipun saya tidak 'njamani' tapi saat saya bocah dulu, saya benar-benar mempraktekkannya, hanya karena saya ingin sekolah.
Ternyata metode memegang telinga kiri dengan tangan kanan lewat atas kepala, adalah metode aneh peninggalan masa Hindia Belanda. Entah apakah itu adalah metode bawaan kolonial atau mereka mengadopsi tradisi Jawa, saya tidak tahu. Yang pasti, banyak orang yang masih memiliki kenangan dengan metode yang satu ini.
Ketika dulu Bapak Slamet Wijadi (figur yang saya kisahkan di artikel sebelumnya) hendak memasuki Sekolah Desa di tahun 1938, beliau juga melakukan itu. Alasannya karena Bapak Slamet Wijadi masih belum berumur tujuh tahun, sementara peraturan dari pemerintah Hindia Belanda waktu itu sangat jelas. Syarat agar bisa masuk Sekolah Desa adalah berumur tujuh tahun. Pada akhirnya (setelah ada negosiasi antara Bapaknya Pak Slamet Wijadi dengan pihak sekolah) Bapak Slamet bisa masuk menjadi siswa sekolah desa. Apa pasal? Sederhana saja, karena tangan kanan beliau bisa menggapai telinga kiri.
Berikut adalah satu paragraf kaya kenangan yang dituturkan oleh Bapak Slamet Wijadi :
"Waktu itu saya baru berumur 6 tahun, padahal ketentuan menyebutkan harus 7 tahun.” Wah ini belum bisa, baru tahun depan …”, komentarnya. Namun Ayah tidak mau menyerah dan melalui negosiasi kemudian saya diminta untuk memegang kuping kiri dgn tangan kanan lewat atas kepala. Ini memang cara lajim untuk penerimaan masuk sekolah waktu itu, bila tangan sudah “nyandak” kuping kiri, tandanya sudah bisa diterima. Rupanya pada waktu itu tangan saya sudah “nyandak” (“panjang tangan”?) sehingga kami dapat “dispensasi” umur, dan akhirnya diterima… . Legalah Ayah karena berarti mengurangi satu “anak nakal” di rumah, setidaknya antara pagi sampai jam 10. Saat itu kami ada 8 bersaudara, 3 diantaranya lelaki yang sering ribut satu sama lain."
Kemudian saya berpikir, apa dulu ABD. MOEKI juga melewati fase ini? Apakah dia sempat menjulurkan tangan kanannya untuk menggapai telinga kiri? Entahlah.
Salam Gaya Bulbul!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mohon maaf, saya mengaktifkan moderasi pada kolom komentar, untuk entri yang lebih lawas --14 hari. Salam.