Selasa, 24 Juni 2014

Dulu di Sini Rumah Seorang Kleermaker

Selasa, 24 Juni 2014
Hari ini saya senang sekali bisa bercakap-cakap dengan Om Machfudz Effendy via inbox. Ia banyak bercerita tentang wajah Jember wilayah kota di era 1950an. Ketika saya meminta ijin untuk membagikan foto dokumentasi miliknya, Om Machfudz sama sekali tidak keberatan. Syukurlah. Ini dia fotonya, kediaman orang tua Om Machfudz di Jalan Sultan Agung No. 132.


Suasana Jember Sekitar 1955 — di JL. Raya Sultan Agung No. 132

Kata Om Machfudz, foto ini diambil sekitar awal tahun 1950an, ketika ia masih duduk di bangku kelas lima SR, Sekolah Rakyat.

Berikut adalah penuturan Om Machfudz di jejaring sosial facebook.

Foto diambil ketika saya akan berangkat ke Sekolah Rakyat Jember Lor III (dulu Hollandsch-Inlandsche School), sekarang berubah menjadi SMP Negeri 2 Jember.

Tepat di depan sekolahan waktu itu ada Kantor DPU dan Gudang Garam. sebuah gudang tempat penyimpanan Garam. Sebelah kiri sekolahan ada Toko 'Centrum' yang sekarang pindah ke JL. Raya Sultan Agung dan merajai textile di Jember.

Saat itu Rumah ortuku ada di Jl. Raya Sultan Agung No. 132 bersebelahan dengan Rumah Makan China yang sangat terkenal, Cheong On namanya. Saat ini RM Cheong On juga masih eksis.

Sekitar 300 meter sebelah kanan rumah ada Hotel yang terkenal, Hotel Merdeka.

Ortuku kerjanya Kleermaker alias penjahit, di Jl. Raya Jember. Saat itu ada 3 Kleermaker yakni:

1. The Best Tailor, punya Pak Usman
2. Lie Sin Tailor
3. Singapore Tailor, punya ortuku.

Di depan antara rumah ortuku dan Rumah Makan Cheong On ada Pedagang Kaki Lima, jual buah-buahan yang sangat terkenal dan laris. Pada gambar tampak 'lencak' yang biasa dipakai untuk dasar dagangannya. Yang dijual antara lain; Jeruk, Salak, Mangga, Anggur Probolinggo/Situbondo, Langsep dan Duku, sesuai dengan musim berbuahnya. Belum ada Buah Luar Negeri saat itu. Seingatku namanya Pak atau Bu' Ma'man asal dari Situbondo, karena dari bahasa sehari-harinya dia pakai Bahasa Madura yang 'sanggit' seperti orang Sumenep. Kadang-kadang aku suka dikasih juga buah-buahannya.

Kalau Tantowi Yahya ortunya pernah jadi PKL, jual kaca mata di Palembang, PKL yang ada di depan rumahku juga nggak kalah hebatnya. Yang bersangkutan punya cucu yang jadi artis terkenal, sangat beken dan sering muncul di TV.

Menurut Om Machfudz, Bapaknya bernama Moh. Minsawi. Ia adalah Kleermaker terkenal di masanya.

"Ortuku saat itu penjahit yang (maaf) terkenal seluruh Besuki, nama tempat jahitannya adalah Singapore Tailor."

Selain Singapore Tailor dan The Best Taylor milik Pak Usman, ada juga Lie Sin Taylor. Lie Sin lokasinya sebelah kiri Es Domino, Pemiliknya orang Tionghoa.

Kini Singapore Tailor --JL. Raya Sultan Agung No. 132-- sudah berpindah tangan, menjadi Toko Meubel Bintang.

1 komentar:

Mohon maaf, saya mengaktifkan moderasi pada kolom komentar, untuk entri yang lebih lawas --14 hari. Salam.

RZ Hakim © 2014