Saat kamu dilahirkan, di tahun yang sama Al Pacino sedang bermain di sebuah film berjudul scent of woman. Ia memerankan tokoh lelaki tua buta bernama Letnan Kolonel Frank Ranger Slade, seorang pensiunan Angkatan Darat. Berbahagialah kita yang terlahir dengan kedua mata sempurna.
Ketika itu aku memiliki tetangga di seberang jalan, tepat di samping kiri rumah keluarga Pak Mas'ud. Mereka adalah sepasang suami istri yang sama-sama suka berkebun. Si lelaki berusia sekitar lima puluh tahun, ia adalah seorang yang buta namun bisa menghapal jalur-jalur di sekitar rumahnya hingga ke sumur di belakang rumah. Istrinya memiliki rambut keriting sebahu, dengan wajah etnik. Ia senang menyiram bunga yang ditanam oleh suaminya, senang pula membagikan kue buatan sendiri pada tetangga. Sayang sekali mereka tidak tinggal lama di sana.
Suatu hari aku pernah sangat memperhatikan aktifitas tetanggaku itu. Ia berjalan di pekarangan rumahnya tanpa tongkat. Sesekali tangannya meraba sesuatu. Jika ia meraba sekuntum bunga, hidungnya didekatkan pada kuntum bunga itu. Lalu wajahnya berseri-seri. Tampak sekali jika sedang berbahagia. Kelak, ketika berteman dengan Ain Siynora, adegan tetangga di masa kecil itu kembali terputar dalam memori. Sejak dilahirkan, Ain sudah bersahabat dengan Anosmia, sebuah kelainan pada indra penciuman, atau dalam kata lain ketidakmampuan seseorang mencium bau. Ain senang berjalan-jalan ke tempat-tempat indah seperti pegunungan, untuk menyegarkan mata. Tentu saja, sulit bagi tetanggaku untuk melakukan perjalanan seperti Ain, sesulit Ain menikmati aroma bunga di pekarangan rumah.
Tuhan menciptakan kehidupan dengan grafik naik turun. Jika datar maka artinya kita tidak lagi hidup.
Tak banyak yang bisa aku ingat di tahun 1992, kecuali mungkin Grand Launching Johar Plasa Matahari Dept. Store, dengan bintang tamu seorang diva dari Surabaya, Ita Purnamasari. Dulu aku pernah menceritakan ini padamu.
Aku terbiasa menggunakan momentum jika harus membicarakan tanggal kelahiran. Kadang aku tarik jauh ke belakang. Misalnya, pada hari kelahiranku sendiri. Enam puluh tahun sebelum aku dilahirkan, Benito Mussolini membentuk Fasci Italiani di Combattimento, organisasi politik berhaluan ideologi fasisme. Itu terjadi pada 23 Maret 1919 setelah perang dunia pertama, 1914-1918, masa dimana rezim monarki absolut besar --Ottoman, Hasbrug, Romanov dan Hohenzollern-- mulai runtuh. Kelak apa yang diharapkan oleh Mussolini sempat mengalami masa jaya meski tak lama. Ia berhasil membuat tatanan pemerintahan fasis yang bersifat nasionalis ekstrem, menciptakan budaya takut, militerisme, serta amat bergantung pada kharisma si pemimpin.
Bagaimana dengan hari kelahiranmu?
Dua puluh empat tahun sebelum kamu dilahirkan --27 Maret 1968, Soeharto resmi diangkat sebagai Presiden untuk masa jabatan lima tahun yang pertama. Sebelumnya ia hanya diangkat sebagai Pejabat Presiden Indonesia oleh MPR Sementara, sejak 12 Maret 1967.
Usiamu baru enam tahun ketika Soeharto lengser dari jabatannya. Kini kita mengenalnya dengan sistem pemerintahan orde baru. Beberapa orang menyebutnya sebagai sistem pemerintahan Neo Fasisme. Apakah fasis yang dimaksud sama dengan gagasan Mussolini? Apakah ia lebih dekat dengan pemikiran reaksioner Hitler tentang paham fasis yang memasukan rasisme dalam doktrin-doktrinnya? Menurut para penggaul literatur fasisme, Neo Fasisme lebih dekat dengan negara fasisme Jepang era 1942-1945. Bagaimana menurutmu?
Sengaja aku biarkan tulisan ini merangkak tak terstruktur. Dimulai dari film scent of woman menuju pada kenangan akan tetanggaku di masa kecil, lalu pada Ain yang bersahabat dengan Anosmia, merangkak lagi pada suasana Jember kota di tahun 1992, kemudian meloncat pada paham fasis.
Kita dilahirkan dengan mata yang sehat, serta memiliki daya penciuman yang sempurna. Berbahagialah jika kamu masih bisa mencium aroma tahi kucing, sebab di luar sana ada beberapa sahabat kita yang rindu ingin mengerti semenyengat apa aroma itu. Kesempurnaan ini menjadi semakin sempurna ketika kita juga bisa meraba, merasa, dan mendengar. Ketidaksempurnaan akan datang dengan sendirinya jika misalnya, suatu hari kita mendengar logat yang tak sama lalu kita mentertawakannya. Semoga kau tak melakukannya, sebab hal-hal kecil seperti itu hanya akan menyakiti hatiku.
Kamu bertumbuh semakin dewasa sekarang. Sudah 23 tahun, sudah sarjana, sudah mulai mengerti dunia kerja. Nikmati hidupmu, perlakukan ia dengan sebaik-baiknya. Selamat hari lahir Indana, kami bahagia mengenalmu. Salam bara bara bere bere.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mohon maaf, saya mengaktifkan moderasi pada kolom komentar, untuk entri yang lebih lawas --14 hari. Salam.