"Laopo koen melok Kim, nggolek amplopan yo?" kata seorang teman ketika kami berjumpa di warung kopi. Meski tak dapat dibantah, apa yang ia katakan adalah benar. Seusai acara, masing-masing peserta --termasuk saya-- dapat uang saku sebesar seratus ribu rupiah, dengan sedikit potongan.
Teman-teman, berikut adalah pengalaman saya ketika mengikuti acara Bakesbangpol Jember.
1. Gara2 teman bernama Windu, di sinilah saya sekarang, di Aula Supomo UMS Jember, jadi peserta acara sebuah diskusi.
*Windu adalah teman saya yang bekerja di Universitas Moch. Sroedji Jember, sebagai Asisten dan Sopir Pribadi Rektor.
2. Diskusi/dialog ini diselenggarakan oleh Bakesbangpol Kab. Jember, mengambil tema: Peningkatan Kesadaran Hub. Antar Lembaga Kemasyarakatan.
Percakapan:
- @teman: kesimpulan rapatnya adlh 'sing penting sehat ben iso rapat maneh. hmmm suda kuduga
- @saya: haha.. diskusine rung mulai sam. Tp wes oleh jajan.
3. Barusan waktu isi absen, bingung mau isi kolom lembaga/organisasi. Opo yo? Lalu sy tulis saja, dari komunitas kari kecingkul, kalisat.
4. Setelah isi absen dan tandatangan (tiga kali), masing2 peserta diberi kotak kue. Ada nomornya. Kotak kue sy nomor 44. Kita dapat tas juga.
5. Di dalam tas terdapat notes cokelat corak batik dan pulpen merk standart ae-7
Percakapan:
- @teman: satu jajan manis satu jajan asin satu air minum gelasan satu tisu satu sedotan. hmmm lemper dan sus?
- @saya: loh loh loh, nang sebelah ndi koen sam? Mak jasik :)
- @teman: akulo cumak menebak bro @rzhakim_ soale sering melok dialog/rapat syantiek koyok ngunu. iyo.
- @saya: siah, maktaker. Tapi mak tepak.
- @teman: di dalam tas ada buku notes kuning dgn pulpen faster
- @saya: awakmu oleh notes sing kuning tah sam? Aku oleh notes cokelat.
- @teman: hmmmm tidak kuduga
- @saya: biasane pancen telat sak jam yo sam?
- @teman: biasane dibukak bupati opo sekkab. tp telat sakjam, trus tetep diwakilno. biasane ngunu rek arek iku
- @saya: ow ngono yo (sambil manthuk2). Piye kabarmu sam? Semakin tampan yo?
- @teman: rupoku kuyu koyok pasukan kuning sing nyapu sampahe jfc sakaratarat tp gak mlebu koran.
- @saya: haha.. nasibmu koyok pangkat2 cuk-krucuk nang kepahlawanan sam.
- @teman: nasib miris rejeki dinan faris
- @teman: nasibe miris gakpopo pokok rejekine koyok dinan faris, maksudku ngono. ben gak dikiro cem macem.
- @saya: haha, ati-ati sam mengko enek sing sensi :D
6. Di layar proyektor sudah ada tulisan 'selamat datang' mungkin acara akan segera dimulai. Seharusnya mulai pukul 08.30
*tweet ditulis pukul 09.40
7. Jadi kan setelah absen tadi, masing2 diberi semacam kartu parkir. Kata orang sebelah, itu nanti untuk ditukar 'deun'
Dokumentasi pribadi, 31 Agustus 2015 pukul 09.46
8. Horee, kepala bakesbangpol kab. jember wes teko. Gektasan wae. Acara segera dimulai.
*Tweet pukul 09.58
9. Menyanyikan lagu wajib.
10. Dilanjut dengan prakata dari perwakilan camat sumbersari.
11. Sambutan kedua sekaligus pembuka acara adalah dari Bp. Widi Prasetyo, kepala Bakesbangpol.
12. "Saya adalah alumnus Univ. Moch. Sroedji. Misalnya saya tidak kuliah di sini, blm tentu skrg bisa jadi kepala Bakesbangpol," kata Pak Widi.
13. Bagaimana cara meningkatkan kesadaran berkebangsaan. Kiranya itu adalah garis besar dari dialog ini.
14. "Penduduk Jember itu jumlahnya 2,8 juta, hampir sama dengan Penduduk Singapura," ujar Pak Widi.
15. Pembukaan acara dari pak widi baru saja usai
16. Ada kursi kosong, ada yang angop, ada pula yg 'teng-metenteng' serius sekali.
Dokumentasi pribadi, 31 Agustus 2015
17. Kata salah seorang peserta diskusi, "Saya lebih suka pemerintahan yg diktator daripada yg demokrasi langsung."
- *Diucapkan oleh seorang Ibu, sesaat setelah peserta lain (seorang lelaki sepuh) mengingatkan semua peserta tentang bahaya laten PKI. "Hati-hati, di kecamatan Sumbersari telah saya deteksi tentang munculnya kembali nener-nener komunisme," ujarnya. Ia tentu berhubungan dengan munculnya coretan logo PKI di dinding Universitas Jember.
- *Pada Jumat, 14 Agustus 2015, menurut Kapolres Jember AKBP Sabilul Alif kepada Kompas, dua pelaku pencoretan itu sudah 'diamankan' dan sudah dilakukan penyelidikan mendalam.
18. Alhamdulillah.. koyok'e arep mari. *tweet pukul 12.41
19. Jadi, garis besar dr acara barusan adl ttg harapan, smg Indonesia baik2 saja. Satu lagi, semoga 9 Desember 2015 nanti jember terkendali :)
20. Lalu acara selesai. Ke-40 peserta pulang membawa nasi kotak, dan karcis yg warna kuning tadi ditukar 'deun'
- *Deun untuk masing-masing peserta acara adalah sebesar seratus ribu rupiah, namun ada sedikit potongan. Entah untuk biaya apa potongan itu
- *Balasan untuk @cakoyong: lumayan gawe pentasan, ngumpulno deun ben iso mendatangkan sanskerta band nang kalisat :)
- *Sore harinya, uang yang saya terima itu hilang entah kemana. Mungkin jatuh saat perjalanan pulang dari Universitas Moch. Sroedji ke Kalisat
- *Sanskerta Ethnic Fusion tak jadi tampil di kampung lima, Kalisat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mohon maaf, saya mengaktifkan moderasi pada kolom komentar, untuk entri yang lebih lawas --14 hari. Salam.