Rabu, 28 Oktober 2015

Karena Arsip Adalah Pusat Ingatan

Rabu, 28 Oktober 2015

Swastika Nohara, paling kiri sendiri, sedang foto bersama beberapa peserta Blogger Camp 2015. Sedangkan yang di belakang, potongan rambut pendek, itu adalah Febri Sekar. Ia datang jauh-jauh dari Jakarta untuk turut mensukseskan acara ini

Karena arsip adalah pusat ingatan. Kalimat tersebut saya jumpai dari seorang Swastika Nohara, seorang penulis yang suka bertamasya.

Ada yang pantas saya kenang di acara Blogger Camp 2015 ini, tak lain adalah masalah perut yang sedang error. Iya, saya terserang diare di saat yang tidak tepat. Entah berapa kali saya bolak balik ke kamar kecil hanya untuk melaksanakan panggilan alami. Bahkan ketika Swastika Nohara sedang menjadi pembicara dengan teman yang menarik, yaitu; Membangun Kredibilitas Blog, saya terpaksa beberapa kali meninggalkan acara. Ini demi hajad hidup saya sendiri.

Ketika ada teman blogger yang bertanya, "Kenapa Mas?" Saya bilang, tidak ada apa-apa, saya baik-baik saja. Ini hanya agar acara berjalan lancar. Kasihan juga panitia, mereka telah pontang panting demi suksesnya acara keren ini, tidak baik jika masih harus buang-buang waktu mengurusi perut murus.

Sekembalinya saya dari kamar kecil, rupanya Swastika Nohara masih belum selesai menuntaskan tugasnya. Ia melemparkan sebuah tanya, bagaimana cara terbaik untuk membangun kredibilitas blog?

Bagus sekali jika semua blogger memikirkan kembali tentang cara terbaik membangun kredibilitas blog. Bagi saya, dengan memikirkannya kembali, itu akan mengingatkan kita bahwa proses adalah penting. Kata orang, hasil tak akan mengkhianati proses. Saya sependapat dengan pandangan tersebut.

Pembicara Reportase Acara “Blogger Camp 2015 – Membangun Kredibilitas Blog” yang menjadi rangkaian acara Blogger Camp 2015 di Surabaya ini –ada tiga tempat lain selain Surabaya yaitu; Jakarta, Purwokerto, dan Makassar—tak hanya Swastika Nohara. Masih ada dua pembicara lainnya lagi, yaitu Yayat Sudrajat dan Frenavit Putra. Mereka menumpahkan pengetahuannya di dunia blogging kepada seluruh peserta yang rata-rata dari Jawa Timur, kesemuanya berjumlah 50 orang. Apalagi ketika Kang Yayat memaparkan tentang seputar etika blogger. Sayang sekali, sesekali saya tetap harus meninggalkan pendopo The Pines di Taman Dayu Pasuruan, sebab panggilan alam ini terlalu kuat memerintah saya untuk segera melangkahkan kaki menuju kamar kecil.

Jika Anda sedang bertamasya di areal The Pines, Anda tidak perlu khawatir kekurangan kamar kecil. Di sini, di setiap sudut telah disediakan Kamar Mandi dan WC, terbagi atas ruang untuk laki-laki dan perempuan. Sayang sekali, di sini ada masalah dengan sinyal. Sulit bagi kami peserta Blogger Camp 2015 yang di Surabaya untuk bilang, Indosat Love meskipun ia adalah salah satu pihak yang mensponsori acara ini. Buruknya lagi, panitia mengharuskan kami berpartisipasi untuk mengikuti Live Blog, dengan hadiah yang lumayan menggiurkan. Live Blog diikuti oleh para peserta Blogger Camp dari empat titik yang dilaksanakan serentak hari ini. Ini PR buat Indosat, memikirkan pemerataan sinyal meski di daerah berbukit seperti di The Pines.

Lalu bagaimana saya bisa upload tulisan ini di blog jika tak ada sinyal? Entahlah. Semoga saja nanti ada malaikat yang berbaik hati menebarkan sinyal-sinyal cinta, biar tak rugi berlelah-lelah menulis di word. Serta satu alasan lagi, karena arsip adalah pusat ingatan. Kelak, ketika saya membaca tulisan ini lagi, tentu saya akan mengingat keramahan teman-teman peserta dan panitia Blogger Camp, keindahan pohon-pohon pinus, udara segar, dan perkara diare.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon maaf, saya mengaktifkan moderasi pada kolom komentar, untuk entri yang lebih lawas --14 hari. Salam.

RZ Hakim © 2014