Rabu, 09 Desember 2015

Mengenang GERTAK 2015 di Kalisat

Rabu, 09 Desember 2015
Kalisat memiliki agenda rutin tahunan bernama GERTAK, singkatan dari Gerak Jalan Tradisional Kalisat. Keberadaannya adalah wujud rasa syukur atas kemerdekaan Indonesia yang telah diraih para pendahulu. Serta, agar muda-mudi Kalisat tetap bisa merawat jiwa kebangsaan. Setidaknya itu yang saya dengar dari Taufik Dwi Septiarso, ketua panitia GERTAK 2015.

Abah Opik, panggilan akrab untuk Taufik Dwi Septiarso, ia dibantu oleh banyak masyarakat Kalisat untuk menggelar acara ini. Ia juga dibantu oleh Edi Topan Santoso, ketua panitia GERTAK di tahun sebelumnya.

Dalam catatan teman-teman muda pemerhati sejarah di Kalisat yang mengatasnamakan dirinya Kari Kecingkul, GERTAK tahun lalu terbilang sangat meriah. Ia juga dimeriahkan oleh dua Cabup Jember, H. Sugiarto dan dr.FAIDA, MMR. Maklum, ketika itu lagi hangat-hangatnya tema Pilkada Jember. Kondisi tersebut tentu di luar kendali panitia Gerak Jalan Tradisional Kalisat 2015.


Dokumentasi oleh Deny S Ferdiyansyah‎, 5 September 2015

GERTAK kali ini menjadi unik sebab ia dibuka oleh MZA Djalal, Bupati Jember saat itu. Bisa dibilang, di penghujung masa jabatannya, ia hadir dan membuka jalannya GERTAK. Dua puluh hari kemudian --25 September 2015-- Djalal secara resmi mengakhiri masa tugasnya sebagai Bupati.

Ia hadir sebagai dukungan kepada H. Sugiarto selaku Sekda Jember, yang diusung menjadi Calon Bupati.

Saya sendiri tidak tahu, apakah kehadiran MUSPIDA Jember di acara GERTAK telah diagendakan atau tidak. Tapi ketika melihat beberapa panitia inti kelabakan menghadapi kedatangan mereka, saya menjadi bisa sedikit menebak-nebak.

Pasangan MZA Djalal dan Kusen Andalas, yang dikenal dengan motto 'Membangun Desa Menata Kota' ini, mereka telah memimpin Jember selama 10 tahun, atau dua periode. Mereka terpilih secara langsung melalui pemilihan umum kepala daerah. Tentu pasangan ini telah turut mewarnai dinamika perubahan di Jember.

Jika harus mengenang keduanya, yang paling saya ingat adalah tentang pemasangan 22.675 titik lampu penerangan jalan umum di seluruh Kabupaten Jember. Lalu di periode kedua kepemimpinan mereka, belum genap 50 hari dilantik Gubernur Jawa Timur, terdengar kabar jika duet mereka diberhentikan sementara. Tenggang waktunya sampai perkara keduanya diputus pengadilan. Berita itu datang di hari Kamis, 18 November 2010.

Rupanya putusan pengadilan menetapkan bahwa MZA Djalal baru akan dilantik kembali sebagai Bupati Jember, pada hari Senin, 14 November 2011.

Selama satu tahun, Jember tidak dipimpin Bupati dan Wakil Bupati definitif.

Mengenai kisah di atas, terekam dengan baik dalam catatan Pakde Bagio di blog miliknya :

1. Jember-ku, Bagai Sepur Tanpa Masinis

2. Masinis Jember

Baca juga:

3. Jemberku Sayang.

Kembali ke Gerak Jalan Tradisional Kalisat. Acara tersebut berlangsung hingga larut malam. Dimulai dari Sukowono dan berakhir di Lapangan Glagalwero, Kalisat. Panitia telah menyediakan panggung besar menanti para peserta GERTAK 2015. Di acara tersebut, kedua Calon Bupati Jember turut pula bernyanyi. Tentu bergilir, tidak bersamaan. Di bawah ini adalah foto ketika H. Sugiarto bernyanyi.


Dokumentasi Kari Kecingkul, 5 September 2015

Menurut catatan Kari Kecingkul, banyak di antara peserta yang jelas-jelas memberikan dukungannya pada salah satu calon bupati Jember. Dukungan itu bisa dilihat dari atribut yang mereka gunakan.

Tampak di lapangan hari itu, mereka juga membawa supporter. Pendukung terbanyak yang mengikuti rombongan --di acara GERTAK-- adalah pendukung dari pihak H. Sugiarto atau lebih akrab dipanggil Pak Gik. Sedangkan dr.FAIDA, MMR, ia hanya mendapat kawalan selayaknya, meski tak bisa dibilang sedikit.

Tiga Bulan Kemudian

Hari ini, sembilan puluh lima hari setelah acara GERTAK, berlangsunglah coblosan untuk Pilkada Jember. Hari itu juga, sore hari, saya bikin catatan ringan di jejaring sosial Facebook.


Di desa Ajung kecamatan Kalisat, tempat dimana kami mengontrak rumah dan menghirup udara segar, pasangan nomor dua --dr. FAIDA, MMR dan Abdul Muqit Arief-- tampil sebagai pemenang mutlak. Berjarak 1156 suara dari pasangan nomor satu.


Teman-teman, siapapun yang akan memimpin Jember hingga lima tahun ke depan, mari kita doakan semoga ia amanah. Tetap damai, tetap cangkruk'an bersama, dan jangan lupa bahwa gumuk tetap butuh cinta.

Kalisat, 9 Desember 2015


Malam ini tiba-tiba saya terkenang akan acara GERTAK tiga bulan lalu. Ketika itu saya ada di depan Polsek Kalisat, motret sambil menemani istri yang dimintai tolong --oleh panitia-- untuk menjadi salah satu juri acara. Saat rombongan Paslon nomor dua melintas, ada saya lihat Ibu Faida mlipir ke arah warung di seberang Polsek. Ia memberi sekuntum bunga kepada Ibu-ibu pemilik warung tepi trotoar. Apakah itu alami atau bikinan, saya tidak tahu. Namun saya berbaik sangka, ia tulus memberikannya.


dr. FAIDA, MMR juga tampil bernyanyi di acara GERTAK 2015

Saya mengerti, masih ada jeda waktu untuk menuju kemenangan. Jika pun nanti terbukti memenangkan hati masyarakat Jember --tak hanya di desa kami saja-- tentu masih ada jeda waktu lagi untuk menanti datangnya hari pelantikan. Di masa-masa jeda tersebut, kami hanya akan dipimpin oleh seorang Penjabat Bupati, atau yang lebih akrab disebut Pjs.

Meski mungkin ada sederet doa, namun segalanya bisa terjadi di masa jeda. Ia ibarat detik-detik terakhir dalam permainan sepakbola. Sebab bola itu bundar.

Semisal nanti Anda terbukti menjadi Bupati Jember, berilah kami sekuntum bunga. Kami akan membalasnya dengan cinta dan karya. Di saat-saat tertentu, ketika misalnya Anda salah langkah, dengan senang hati kami akan mengingatkan, hanya agar Anda mengerti dimana posisi kesalahan, dan bagaimana sebaiknya memperbaiki itu.

*RZ Hakim, warga Kalisat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon maaf, saya mengaktifkan moderasi pada kolom komentar, untuk entri yang lebih lawas --14 hari. Salam.

RZ Hakim © 2014