Ketika Paramitha Rusady melantunkan lagu berjudul Nostalgia SMA, saya masih kecil, baru saja masuk SD. Tentu saya tak punya ikatan emosional dengan lagu tersebut.
Hari ini, di sebuah resepsi pernikahan, saya berjumpa dengan teman lama. Dyah Mumpuni Afrianti namanya, kelahiran 16 Juli 1980. Kami pernah satu kelas saat di SMA Arjasa. Oleh teman-teman, ia biasa dipanggil Dyah. Rupanya nama kecilnya adalah Didin. Di akun Facebook miliknya, Dyah lebih senang menggunakan nama lain, Juliet No More.
Dyah terbilang teman yang pendiam. Jika digoda, pipinya akan berubah warna menjadi kemerah-merahan. Humaira. Saya suka menjahilinya.
Setelah lulus SMA, detik terus berjalan, kami mulai disibukkan dengan dunia yang berbeda. Selesai sudah zaman jahiliyah menggoda Dyah. Terakhir berjumpa adalah ketika kami merayakan kelulusan dengan corat-coret baju --coretan baju seragam saya berbentuk lukisan sebab telah saya garap sehari sebelumnya. Itu sudah lama sekali.
Siang hari tadi, ketika kami berjumpa, kata yang paling sering terlontar adalah "Loh.. loh."
Dyah anak pertama dari tiga bersaudara. Adiknya yang nomor dua, Tedie Bagus Wibisono, hari ini ia melangsungkan resepsi pernikahan. Oleh Dyah, saya juga dikenalkan dengan si bungsu, Anugrah Wahyu Kusumaningrum namanya.
Tak disangka, Dyah adalah putri dari keluarga Suwarto, orang yang rumahnya kini kami kontrak.
Senang berjumpa dengan sahabat lama yang pipinya kemerah-merahan. Tiba-tiba saya ingin mendengarkan Paramitha Rusady lantunkan lagu Nostalgia SMA.
*Seperti yang telah saya unggah di Facebook pada 5 Mei 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mohon maaf, saya mengaktifkan moderasi pada kolom komentar, untuk entri yang lebih lawas --14 hari. Salam.