Oleh: Mahadi Sinambella
Pelopor Jogja, 22 Nopember 1970
PENDAHULUAN
...Kebanjakan Mahasiswa Indonesia memasuki organisasi mahasiswa extra universiter dan ketjintaan terhadap organisasi sangat mendalam. Organisasi mhs extra universiter adalah organisasi jang sesuai dengan prinsip organisasi jaitu didukung oleh orang2 mempunjai tudjuan tertentu jang hidup dan beroperasi di luar kampus. Sedang organisasi mahasiswa jang ada dalam kampus dinamakan organisasi intra universiter sebagai badan kelengkapan dari padauniversiter jang kedudukannja tidak subordinasi baik setjara fungsionil maupun strukturil pada pimpinan universitas jang sering disebut Dewan Mahasiswa beserta alat pelengkapannja ditingkat universitas dan Kodema atau Senat Mahasiswa di tingkat vakultas. Organisasi mahasiswa extra univ memang tidak dibenarkan hidup di kampus tapi masih tetap diakui dan operasinja setjara formiltidak di kampus namun setjara materil dikampuslah lebih banjak operasinja, karena anggota2nja terdiri dari mahasiswa2 jang menuntut ilmu dikampus tertentu. Djadi apapun namanja sesuatu badan sebagai wadah pengelompokan mahasiswa jang tidak bernama Dewan Mahasiswa beserta alat perlengkapannja kita anggap sebagai organisasi extra universiter. Organisasi extra universiter di Indonesia lebih banjak berafiliasi atau berbapakkan pada salah satu partai politik tertentu, memang ada djuga jang tidak mendjadi anak dari partai, mereka hidup sendiri (independent).
Gerakan organisasi extra universiter jang berafiliasi dengan partai politik adalah sangat lamban, selalu ada perintah atasannja hingga mereka tidak murni menjelenggarakan suara mahasiswa lagi dan mereka lebih berfikir fight or wong my party, dari pada berpikir bagaimana mentjapai persatuan mahasiswa. Sedang organisasi extra universiter jang independent lebih banjak dengan kreatifitas sendiri. Ide jang timbul adalah idenja mahasiswa. Mereka tanpa diperintah untuk bergerak. Dua tipe perbedaan ini jang hidup dalam tubuh dunia kemahasiswaan kita. Apakah mereka bisa bersatu, entahlah untuk diramalkan, karena kepentingan2 jang sudah berbeda sukar untuk dipersatukan. Tetapi usaha2 kearah itu harus diintensipkan.
SEGI POSITIF
Organisasi extra universiter mempunjai banjak segi positifnja atau ada beberapa kegunaannja dalam kehidupan mahasiswa disamping beberapa faktor lain sebagai segi negatipnja: Organisasi extra universiter mempunjai dasar juridis formil sesuai dengan pasal 28 UUD 45, selama UUD ini, organisasi extra universiter mempunjai hak hidup di Indonesia. Pada negara jang sedang berkembang sama halnja di Indonesia kehidupan demokrasi belum terdjamin: Sedang organisasi extra universiter adalah salah satu bentuk dari manifestasi kehidupan demokrasi: Mahasiswa2 setjara individuil pada lazimnja (biasanja) tidak berani berdjuang sendiri: Belum begitu meresap dinegeri ini gerakan moralis, gerakan humanis jang dipelopori individu2 dgn tanpa mempergunakan kekuatan organisasi extra dibelakangnja. Djustru organisasi extra universiter digunakan sebagai alat (Instrument) perjuangan mahasiswa. Setjaca individu mahasiswa2 kurang berani bergerak untuk itu mereka memasuki organisasi extra sebagai suatu badan jang mempunyai kekuatan fisik jang dapat mendjamin mahasiswa2 setjara individu dlm proses pemperdjuangkan kepentingan umum: Kenjataan kita lihat gerakan2 itu dimasa lalu, Front Anti Korupsi misalnja penggeraknja djuga banjak tokoh2 organisasi extra, tetapi mungkin mereka jg tidak begitu fanatik terhadap organisasi extranja: Dari itu organisasi extra masih diperlukan: Sewadjarnjalah organisasi extra tidak mentjampuri kehidupan kampus: Fungsi lain adalah sebagai tempat penggodokan kader2 mahasiswa organisasi extra menjiapkan kader2 masa kini untuk pemimpin masa datang. Diuniversitas mahasiswa2 lebih banjak peladjar jang bersifat teoritis sedang didalam organisasi extra segala teori2 jang diperoleh akan ditjoba dilaksanakan. Organisasi extra dapat dikatakan sebagai laboratorium sosial. Mungkin bagi mahasiswa2 fakultas sosial dan sedjenisnja memperoleh pengetahuan dasar tentang organisasi serta pengetahuan, bagaimana tjara membimbing dan berinteraksi dengan manusia dan tjara bagaimana memotivasikan manusia agar berhasil dalam pentjapaian tudjuannya, misalnja sadja dipeladjari sosiologi, managemen, human relation dll; sebagainja. Sedang mahasiswa2 difakultas exacta lebih banjak tidak mempunjai pengetahuan tentang kemasjarakatan: Mereka lebih banjak menghadapi benda2 mati dlm laboratorium dan kata lain bukan menghadapi kehidupan masjarakat, tetapi toh nanti mereka dihadapkan dalam masjarakat. jaitu manusia2 jg bermatjam ragam tingkah polahnja. Banjak fungsi lain dari organisasi extra namun jang perlu bagaimana organisasi extra dapat memperdjuangkan kepentingan semua mahasiswa serta nilai2 ideal jang perlu ditegakkan.
SEGI NEGATIP
Kalau kita berbitjara tentang prinsip maka sewadjarnjalah kita bitjarakan pula tentang jang negatipnja. Penilaian jang objektip adalah dapat membenarkan jang benar dan menjalahkan jang salah. Organisasi extra universiter kebanjakan telah haus akan kekuasaan nampak dalam manifestasi pergerakan mereka. Anggota organisasi extra adalah mahasiswa sebagai individu jang mempunjai emosi, purbasangka kepertjajaan, sebagaimana realita manusia sehari2nja. Sikap manusia inilah jang mewarnai sikap dari organisasinja. Sikap adalah suatu proses mental jang mendahului sebelum terdjadinja tindakan untuk mentjapai tudjuan tententu. Kepentingan individu jang berlebih2an (Vested interest) jang meluap jang mendjadi kepentingan organisasi jang achirnya organisasi didjadikan kuda tunggangan. Tudjuan organisasi jang tjukup ideal, tapi karena manusia pengendalinja (the man behind the gun) jang rakus akan kekuasaan jang mengakibatkan organisasi dipertaruhkan untuk kepentingan individu. Apalagi organisasi extra universiter jg berafiliasi pada partai politik jang banjak mempengaruhi kedalam organisasi hingga mau tidak mau anggota organisasi tsb lebih banjak mendjadi hipokrit intelektuil.
Kepentingan mahasiswa setjara keseluruh tertelan oleh kepentingan partai hingga organisasi tsb selalu mengikuti dan mempertahankan political survival dari partainja setjara berlebihan.
Andaikata partai jang mendjadi induknja sedang dalam posisi jang kurang sehat, maka organisasi extra jg berafiliasi pada partai tsb djuga ikut2 tidak sehat, tidak berani menjuarakan suara jg benar walaupun mereka tahu tentang jang benar. Achirnja ormas extra jang begini inilah jang mendjadi ormas gurem, jang ada hanja stempel dan beberapa pengurusnja, atau jang banjak anggotanja tetapi telah kehilangan idealismenja hingga mendjadi pendjilat2 jang intelektuil. Dan jg lebih djelek lagi adalah sipat kepanatikan dari anggota2nja atau pengurus ormas2 extra tsb. Ini kelihatan mereka tidak bisa menerima ide dari luar, jg benar adalah ide partai mereka dan lebih buruk lagi jang dikatakan ormas extra lain benar jang setjara standard umum adalah benar tetapi terpaksa dichianat. Maka karena tidak sesuai dengan garis diatas.
DJALAN KELUAR
Beberapa hal jang negatip dari sipat dan gerakan organisasi extra universiter jang perlu dipetjahkan: Pertentangan2 antara organisasi mahasiswa extra harus segera diachiri. Sikap keterbukaan dari pimpinan organisasi extra harus dimulai, dan pertukaran ide2 serta adanja komunikasi timbal balik (sebagai salah satu alternatip). Kenjataan bahwa ada organisasi extra jg berafiliasi dgn Partai Politik dan ada jang independent (lihat pendahuluan). Letnan Djendral A. Kemal Idris berpendapat bahwa beliau tidak setudju organisasi extra universiter berafiliasi dengan partai politik tertentu karena partai politik mempengaruhi pikiran2 mahasiswa dengan pikiran2 politik tertentu. Biarlah mahasiswa berkembang dengan normal (Antara KR, 4 Nopember 1970). Memang kehidupan partai politik di Indonesia perlu disehatkan tetapi pengaruh partai politik dalam dunia kemahasiswaan tidak dapat kita terima. Djustru itu kita lebih tjenderung berpendapat agar deparpolisasi perguruan tinggi segera dimulai atau pengaruh2 partai segera dihilangkan dalam kehidupan mahasiswa Indonesia (alternatip jang perlu dipikirkan). Sewadjarnjalah mahasiswa memasuki organisasi extra independent jang setjara otonom mereka menentukan nasib mereka dan gerakan mereka ada originil gerakan mahasiswa dan untuk kepentingan mahasiswa (salah satu dari beberapa alternatip).
Mahasiswalah jang menentukan nasib mahasiswa, bukan partai dan bukan penguasa, bukan pula sang maha guru ataupun dia jang bernama Rektor dari suatu universitas. Biarlah mahasiswa berkembang untuk kepentingan persatuan dan djanganlah ditjari2 djalan perpetjahan dan untuk itu djangan terlalu banjak ditjampuri urusan mahasiswa. Berikanlah kepertjajaan kepada mahasiswa agar mereka bertanggung djawab terhadap mahasiswa untuk kepentingan jang lebih luas. Memang kondisi saat ini belum menguntungkan kehidupan dunia kemahasiswaan, perpetjahan dalam dunia kemahasiswaan masih terus jang disebabkan tjampur tangan pihak luar. Untuk itu pada mahasiswa Indonesia lebih baik pikirkan nasibmu jg belum stabil daripada berpikir untuk orang lain, mulailah bersatu dari hari ini, semendjak mahasiswa harus bersatu, djika tidak ada ide persatuan mahasiswa mulai kini sampai kiamat tidak ada lagi persatuan. Mahasiswa tidak perlu meninggalkan ormas extranya tapi tolaklah setiap pengaruh jang membawa kepada perpetjahan. Ketjurigaan terhadap mahasiswa oleh penguasa tertentu harus segera didjawab mahasiswa dengan sikap persatuan dan kesatuan tindakan. Persatuanlah jang harus digandrungkan. Semoga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mohon maaf, saya mengaktifkan moderasi pada kolom komentar, untuk entri yang lebih lawas --14 hari. Salam.