Kamis, 24 November 2016

Ketika Mendengar Kabar Noveri Hanyut di Sungai

Kamis, 24 November 2016

Noveri Eko Purnomo

Noveri Eko Purnomo. Saya mengenalnya sebab kami menjalani proses bersama di Tamasya band, sebuah band indie asal Jember yang berdiri sejak 23 September 2007. Di Tamasya, Noveri berperan sebagai penggebuk drum. Juga, sebagai pelantun lagu berjudul, Periculum in Mora. Sebelum di Tamasya, Noveri sudah terlebih dahulu dikenal sebagai personel Tape Ketan Band. Ia juga pernah bermusik bersama Dedi Skull Garage Cloting di Supmerah.

Saat masih SMA --di SMAN 2 Jember-- lelaki muda kelahiran Tegalboto, 5 November 1983 ini aktif berproses di Sismadapala, bahkan pernah menjabat sebagai ketua umum. Wajar bila Noveri punya kepekaan yang baik terhadap lingkungan. Kecintaannya pada alam membuat Noveri menggagas keberadaan Mbonglembong Jember Outdoor Activity, dengan kegiatan paling menonjol adalah mendokumentasikan air terjun di sudut-sudut kabupaten Jember. Noveri bijak, tak semua lokasi air terjun ia paparkan secara gamblang di dunia maya.

Kini, meskipun Noveri memilih istirahat dari Tamasya, namun ia tetap memberikan ide-idenya. Di acara Sembilan Tahun Tamasya lalu, Noveri menyanyikan lagu Periculum in Mora.

Tentu masih banyak lagi kisah mengenai Noveri, sahabat penuh canda. Dari kedekatan itu, menjadi wajar bila semalam saya sangat terkejut ketika mendengar kabar Noveri hilang di jalur Sungai Mayang.

Berita Hilangnya Noveri

Semalam, 23 November 2016, saya dan istri keluar dari rumah kontrakan di JL. KH Dewantara 16 Kalisat menuju Rumah Makan Padang di desa Glagahwero, masih di kecamatan Kalisat. Tepat pukul 20.10 saya menghubungi seorang teman bernama Wisnu, sebab kami memang ada janji jumpa di Kalisat. Rupanya, tanpa janjian --Wisnu tak sempat menerima telepon dari saya-- kami berjumpa di Rumah Makan Padang itu. Wisnu berdua dengan Mas Asep, warga Kalisat.

Dari Rumah Makan Padang, saya dan istri tak segera pulang melainkan masih singgah di Kedai Doeloe Kalisat. Sedangkan Wisnu ikut Mas Asep di rumah barunya yang ada di perumahan Citra Regency Kalisat. Saya dan Wisnu berjanji akan jumpa di Kedai Doeloe. Hingga pukul 21.50 Wisnu tak segera datang, saya menghubunginya melalui sms.

Di antara waktu itulah, ketika di Kedai Doeloe, saya dengar kabar dari Ahmad Hafid Hidayaturrahman, seorang teman muda kelahiran Kalisat, 20 Maret 1993. Kata Hafid, di group teater yang ia ikuti (BBM) terdengar kabar jika Noveri hilang di sungai.

"Iki Mas Noveri tamasya tah Mas?"

Ahmad Hafid Hidayaturrahman merasa aneh, sebab menjelang Isya' dia ada di UKM Kurusetra FE Universitas Jember untuk antar lampu dimmer pesanan UKM tersebut. Ketika di Kurusetra, Hafid menjumpai dua orang tamu yang bertanya, apakah Noveri ada di Kurusetra? Kata Ketua Umum Kurusetra kepada Hafid, sedari sore memang ada saja tamu yang ke Kurusetra untuk menanyakan kabar Noveri. Noveri bukan anggota Kurusetra namun ia memiliki kedekatan hubungan sebab Noveri memang sering sowan ke sana.

Mengenai kabar dari Hafid, tentu saya terkejut mendengarnya.

Selanjutnya saya dipinjami ponsel android oleh Vjlee, untuk memudahkan saya mencari kabar melalui jejaring sosial. Posisi masih di Kedai Doeloe. Melalui ponsel milik Vjlee, saya login Facebook dan segera bertanya di group Keluarga Tamasya --group Facebook dengan setting publik. Berikut catatan pertanyaan saya di group tersebut.

"Teman-teman, keluarga tamasya yang baik, saya terlambat mendengar kabar tentang Noveri. Mungkin ada yang mengerti kronologisnya dan ada waktu untuk memberi penjelasan kepada saya melalui kolom pesan, saya akan berterima kasih sekali.

Mohon doanya yang baik untuk saudara kita, Noveri. Terima kasih."

Pukul 22.41, seorang teman yang biasa saya panggil bang Jhon, ia menelepon saya. Bang Jhon bilang, seusai membaca 'pertanyaan' saya di Facebook, ia segera menelepon temannya. Sayang, saya lupa siapa nama teman Bang Jhon tersebut. Intinya, belum ada kabar valid mengenai Noveri. Akan lebih baik bila catatan yang sudah kadung saya unggah di group Facebook itu ditarik. Saya bilang oke. Saya hanya minta waktu satu menit untuk menghapusnya.

Sebelum catatan tersebut saya hapus, komentar berdatangan. Kolom pesan justru sepi, tak ada yang memberi penjelasan mengenai kronologi kejadian. Saya yang bertanya, pada akhirnya --dalam waktu singkat-- saya yang dijadikan rujukan untuk bertanya. Untuk bagian ini, saya berencana menuliskannya di waktu yang berbeda.

Memasuki kalender 24 November 2016, tepatnya pukul 00.11, saya bikin status Facebook tentang Noveri disertai foto dirinya. Di kolom pesan Facebook, seorang teman baik yang tercatat sebagai anggota BASARNAS Pos Jember bernama Rudi, ia menghubungi saya.

"Kang, nang fb ojok di pasang fotone noveri, aku mikir kok iku obituary. Ojok sik Kang. Nek jareku, pikiran liar iso muncul. Wedine dipikir wis gak onok."

Ketika saya menghapusnya, foto Noveri sudah tayang selama 22 menit, dan tidak ada masalah sebab saya menulis sesuatu yang manis, tentang persahabatan.

Pers Release dari Info Bencana + Sar Jember

Tepat pukul 03.00 dini hari, 24 November 2016, akun Fanpage Facebook Info Bencana + Sar Jember mengeluarkan pers release seperti berikut ini.

PERS RELEASE

Berita hanyut/hilang mas Noveri di sungai Suren.


23nov 2016 pukul 12.00

Temen2 Relawan BPBD Jember berinisiatif melakukan susur sungai Suren sekaligus latihan water rescue menggunakan perahu karet & beberapa ban.
Sifatnya latihan mandiri murni inisiatif dr temen2 relawan sendiri, bukan program resmi dr BPBD.

Jam 13.00

rombongan mulai start latihan. Dlm latihan tsb ada 5org (saya, mas Noveri, Aditya, mas Muji, & Aldo) sbg rescue (pengamanan) bagi temen2 peserta latihan. Dgn formasi mas Noveri & Aditya di depan, saya ditengah, mas Muji & Aldo di belakang.

Jam 14.00

Rombongan sampai di jeram 4, posisi saya ada di tebing diantara jeram 4 & 5 standtby dgn tali lempar, saya melihat dgn jelas mas Noveri masuk jeram 5 yg kemudian disusul Aditya dgn maksut mencegat teman2 di setelah jeram 5 berjaga jika ad yg terbalik/lepas dr perahu/ban.
Setelah masuk jeram 5 saya tidak bisa lg melihat mas Noveri & Aditya krn terhalang pohon bambu.
10mnt kemudian ban mas Noveri ditemukan Aditya tersangkut di batu 100m dr tkp.

Jam 14.30

Rombongan sampai di finish belakang waterboom Nongai.

Jam 15.00

Teman2 sepakat melakukan ops.SAR & menunjuk saya sbg SMC. Tim dibagi menjadi 4sru darat & 1sru air melakukan penyisiran dr tkp - finish.

Jam 17.00

Setelah disusur sebanyak 3X sru mas Muji menemukan helm & pelampung yg digunakan mas Noveri di jarak 400m dr tkp.

Jam 23.00

Ops.SAR ditutup dgn hasil nihil & dilanjutkan besok pagi.

Rezha Repri Pratama

Hingga saya menuliskan ini, 24 November 2016 pukul 10.45 WIB, belum ada kabar valid tentang Noveri. Teman-teman, mohon doanya.

*Bersambung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon maaf, saya mengaktifkan moderasi pada kolom komentar, untuk entri yang lebih lawas --14 hari. Salam.

RZ Hakim © 2014