Rabu, 30 November 2016

Mengenangmu Indah, Noveri

Rabu, 30 November 2016
Di masa hidupnya, ia hampir tak pernah meminta apa-apa kepada saya. Suatu hari di penghujung 2008, Almarhum Noveri meminta saya untuk ikut lomba cipta lirik lagu yang diselenggarakan oleh E:Motion --label milik Piyu-- bekerja sama dengan salah satu produk rokok. Tentu, dengan senang hati saya menyanggupi keinginannya.

Saya hanya mengirimkan satu lirik lagu, dan satu-satunya yang saya kirimkan itu dinobatkan sebagai lirik lagu favorit pilihan dewan juri; Piyu, Deny Chasmala dan Maia Estianty. Atas anugerah itu, saya berhak mendapatkan sejumlah uang dan menjadi peserta workshop penulisan lirik lagu --sebagai pengajar adalah tiga dewan juri itu sendiri.

Pada 15 November 2009, atas undangan Piyu saya hadir di SUTOS ruang foreplay Surabaya, diantar oleh Bayu Hikmawan. Suasananya ramai, sebab ia juga dimanfaatkan untuk launching video klip perdana dari sebuah band asal Jember, NTR --Night To Remember-- namanya.

*Kelak pada 14 Agustus 2012, ketika Dema Juliansyah --vokalis NTR-- meninggal dunia, Piyu datang ke rumah duka, Perumahan Gebang-Jember.

Berikut adalah lirik lagu yang saya ciptakan, tentang kisah seorang gadis kecil yang bisu tuli, dan ia adalah putri bungsu dari teman baik Bapak saya.

Teman baik Bapakku..
Putri bungsu cantiknya tuna rungu
Dia begitu dicintai
Dibelai mesra sepenuh hati

Aku tersentuh, menatap tulus rasa

Reff:

Seandainya kubisa bahasa isyarat
Bahagia berbagi rasa bersahabat

Seandainya kubisa bahasa isyarat
Bahagia berbagi cinta bersahabat


Lagu itu tak pernah masuk di album tamasya band, tak pernah ada recording, tak pernah saya nyanyikan di depan publik, dan barangkali teman-teman keluarga tamasya tak pernah tahu lagu itu, sebab hingga kini saya tak kunjung pandai bahasa isyarat.

Mengenangnya adalah juga mengenang Noveri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon maaf, saya mengaktifkan moderasi pada kolom komentar, untuk entri yang lebih lawas --14 hari. Salam.

RZ Hakim © 2014