Europese onderwijzer met leerlingen van de 'normaalschool voor inlandse hulponderwijzers' te Djember
Sebelum membahas lebih jauh tentang foto di atas, saya kemukakan dulu alasan kenapa harus menggunakan kata 'Deskripsi' pada judul artikel ini. Terkesan seolah-olah saya sedang melakukan penelitian yang serius. Ya, mungkin bagi saya ini adalah sesuatu yang serius, meskipun saya lebih senang menggunakan bahasa pengungkapan sederhana, jauh dari kata bahasa akademis.
Alasan Saya Memilih Judul Tersebut:
Saya menganggap ini sebuah perburuan sederhana, dengan gaya penelitian deskriptif.
Penelitian deskriptif itu sendiri adalah salah satu jenis metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya ( Best,1982 : 119).
Saya suka segala hal yang sederhana. Selain itu, penelitian Deskriptif juga sering disebut non-eksperimen, karena pada penelitian ini peneliti tidak melakukan kontrol dan manipulasi variabel penelitian. Dengan penelitian metode deskriptif, memungkinkan saya untuk melakukan hubungan antar variabel, menguji hipotesis, mengembangkan generalisasi, dan mengembangkan teori yang memiliki validitas universal.
Waduh, kok malah terkesan lancip ya? hehe. Baiklah, kita tinggalkan saja istilah yang bikin gliyek telinga ini. Langsung menuju deskripsi foto Normaalschool di Jember - 1923.
Deskripsi Foto Normaalschool Jember
1. Foto ini dijepret tahun 1923, dengan keterangan (di kitlv) seperti ini: Europese onderwijzer met leerlingen van de 'normaalschool voor inlandse hulponderwijzers' te Djember. Seorang guru Eropa sedang foto bersama para siswa Normaalschool (sekolah yang dirancang untuk para pribumi dengan bahasa pengantar Melayu dan bahasa daerah, untuk mencetak mereka menjadi seorang guru).
2. Foto ini menceritakan tentang angkatan baru (Normaalschool), di tahun ajaran pertama. Berikut saya paparkan juga argumentasinya:
- Berlatar belakang papan tulis kapur yang sengaja ditulis dengan sebagus mungkin, disertai dengan tanggal dan nama lokasi, juga pola hiasan di sekeliling tepi papan tulis. Saya membandingkannya dengan foto-foto lain yang saya temukan di situs yang sama.
- Para siswa sedang mengenakan pakaian terbaiknya. Pakaian seperti ini wajar bagi para pelajar di sekolah lain yang berbahasa pengantar Belanda, namun menjadi agak janggal jika dikenakan oleh siswa siswi sekolah guru pribumi (Normaalschool).
3. Kajian segala tulisan tentang Normaalschool di Jember adalah untuk mengorek informasi tentang siapa sebenarnya ABD. MOEKI. Dan jawabannya, Abdoel Moeki tidak lain adalah siswa yang memegang plakat itu sendiri, dengan argumentasi yang sudah saya paparkan di tiga artikel sebelumnya.
- Tersandung Plakat Penanda Sejarah
- Melihat Sejarah Percetakan Indonesia Dari Jember
- Wajah Abdoel Moeki Sang Pemegang Plakat
Sebagai pondasi penguat adalah tulisan-tulisan saya yang lain dalam blog Gaya Bulbul ini. Semua saling berkaitan.
4. Normaalschool di Jember berdiri antara tahun 1918 - 1923. Sumber data, sebuah majalah Hindia Belanda yang terbit pada 28 November 1917. Di sana disebutkan tentang rencana pembukaan Normaalschool di Jember.
Djember zal eerstdaags een normaalschool met vierjarigen cursus krijgen tot opleiding van inlandsche hulp onderwijzers.
Artikel tersebut berjudul, Menemukan Titik Terang Tentang Berdirinya Normaalschool di Jember. Anda bisa membacanya di sini.
Diperkuat lagi dengan koran yang sama edisi berukutnya, 27 Maret 1918.
Di sana disebutkan di sebuah kolom yang kecil, bahwa Direktur D dan E bersikeras mendesak pembangunan Normaalschoolen bagi guru dukungan asli di Surabaya dan Jember.
5. Lokasi gedung Normaalschool masih dalam tahap analisis. Namun semua mengarah ke gedung Het sociƫteitsgebouw te Djember op Oost-Java. Poin ini akan segera saya bahas tersendiri setelah saya menemukan data yang komprehensif.
Edit
Lokasi akurat mengenai gedung Normaalschool Jember sudah saya temukan. Ada di Sukorejo - Jember. Info selengkapnya ada di sini.
Salam Gaya Bulbul!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mohon maaf, saya mengaktifkan moderasi pada kolom komentar, untuk entri yang lebih lawas --14 hari. Salam.